Langsung ke konten utama

Startup101 : Strategi dan Model Bisnis Startup

Strategi Startup

"Esensi strategi adalah menjalakan kegiatan dengan berbeda dari yang dilakukan kompetitor." -Michael E. Porter

 Menurut Michael E. Porter seorang pakar strategi dari Sekolah Bisnis Harvard (HBS) mengatakan bahwa strategi bukanlah mengenai keefektifan kegiatan operasional yaitu melakukan kegiatan yang sama dengan kompetitor. Akan tetapi, strategi merupakan bagaimana kamu bisa mengungguli dan menang dari para rival dengan cara melakukan kegiatan yang berbeda dengan rival atau melakukan kegiatan yang sama dengan rival, tetapi dengan cara yang berbeda. Bukan sekedar lebih baik.

Model Bisnis Startup

"A business model describes the rationale of how organization create, delivers, and catures value"

Model bisnis sendiri bertujuan untuk membantu startup memvalidasi sumber daya, aktivitas kanal,hingga hubungan yang akan dijalin. Salah satu tools yang digunakan untuk menggambarkan model bisnis adalah Business Model Canvas (BMC).

Business Model Canvas 


Gambar 1. Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas (BMC) merupakan salah satu framework yang populer untuk menggambarkan model bisnis startup. BMC digunakan untuk mendesain, dan menggambarkan model bisnis secara sistematis dan dirangkum dalam satu halaman. BMC memiliki 9 elemen yang terdiri dari: (1) Customer Segments (Segmen Pelanggan), (2) Customer Relationships (Hubungan Pelanggan), (3) Value Proposition (Posisi Nilai), (4) Channels (Saluran), (5) Revenue Streams (Sumber Pendapatan), (6) Key Activities (Aktivitas Kunci), (7) Key Partners (Partner Kunci), (8) Key Resources (Sumber Daya Kunci), (9) Cost Structure (Struktur Biaya). 

Customer Segments (Segmen Pelanggan)

"An organization serves one or several Costumer Segments"

Pelanggan merupakan bagian inti dari sebuah bisnis model. Tanpa pelanggan, tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sebuah perusahaan pada umumnya mengelompokan pelanggan berdasarkan beberapa kelompok seperti berdasarkan kebutuhan, perilaku dan lainnya. Perusahaan harus membuat kesimpulan untuk memutuskan mana segmentasi yang perlu dilayanani dan segmentasi mana yang perlu diabaikan.  

Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

"Costumer relationships are established and maintaned with each Costumer Segment."

Customer Relationship (Hubungan Pelanggan) menggambarkan tipe hubungan yang perlu dibangun untuk setiap spesifik pelanggan. Hubungan pelanggan dikelompokan berdasarkan beberapa motivasi, diantaranya:

1. Customer Acquisition 

2. Customer Retention

3. Boosting Sales (Upselling)

Value Proposition (Posisi Nilai)

"It seeks to solve customer problems and satisfy customer needs with value propositions."

Value Proposition (Posisi Nilai) menggambarkan sekumpulan produk atau layanan yang membuat nilai untuk spesifik segmentasi pelanggan. Posisi nilai merupakan alasan kenapa pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Posisi nilai merupakan solusi dari masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan. Beberapa elemen yang berkontribusi membuat nilai untuk pelanggan diantaranya: Newness, Performance, Customization, Getting the Job Done, Design, Brand (Status), Price, Cost Reduction, Risk Reduction, Accessibility, dan Usability.

 Channels (Saluran)

"Values propositions are delivered to customers through communication, distribution and sales channels."

Channels (Saluran) menggambarkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dan menyampaikan posisi nilai kepada segmentasi pelanggan. Perusahaan harus menjelaskan tipe hubungan yang ingin dibangun dengan setiap segmentasi pelanggan. 

Revenues Streams (Sumber Pendapatan)

"Revenue streams result from value propositions successfully offered to customers."

Revenue Stream merepresentasikan pemasukan yang dihasilkan dari setiap segmentasi pelanggan. Apabila pelanggan merupakan jantung dari sebuah model bisnis, Revenue merupakan arteri. Sebuah perusahaan perlu mempertanyakan, Apa nilai untuk setiap segmentasi pelanggan yang membuat mereka rela untuk membayar. Kesuksesan menjawab pertanyaan ini membuat perusahaan dapat menghasilkan satu atau beberapa revenue dari setiap segmentasi pelanggan.  

Key Activities (Aktivitas Kunci)

"... by performing a number of Key Activities"

Key Activities (Aktivitas Kunci) menggambarkan hal penting yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk membuat model bisnis bekerja. Kegiatan kunci dapat berupa:

1.  Production - Kegiatan yang melibatkan proses mendesain, membuat dan menawarkan produk dalam jumlah besar dan kualitas unggul. Aktivitas produksi didominasi oleh perusahaan manufaktur.

2. Problem Solving - Aktivitas kunci ini merupakan tipe aktivitas yang berkaitan dengan solusi baru untuk masalah dari setiap konsumen. Kegiatan operasional dari konsultan, rumah sakit dan organisasi pelayanaan mendominasi kegiatan ini. 

3. Platform / Network 

Key Partners (Partner Kunci)

"Some activities are outsourced and some resources are acquired outsite the enterprise."

Key Partners menggambarkan jaringan supplier dan rekan kerja yang membuat bisnis model bekerja. Key Partners dapat dibedakan menjadi empat, diantaranya:

1. Strategic Alliances Between Non-Competitors

2. Coopetition, strategic partnerships between competitors

3. Joint Ventures to develop new business to assure realiable supplies

Key Resource (Sumber Daya Kunci) 

"Key resources are the assets required to offer and deliver the previously described elements..."

Key Resource (Sumber daya kunci) menggambarkan asset penting yang dibutuhkan untuk membuat model bisnis berjalan. Setiap model bisnis membutuhkan sumber daya kunci. Sumber daya menyediakan perusahaan untuk membuat, menawarkan posisi nilai, menjangkau nilai dan memelihara hubungan segmentasi pelanggan dan mendapatkan pendapataan. Sumber daya kunci dapat berupa fisik, keuangan, intelektual atau manusia.  

Cost Structure (Struktur Biaya)

"The business model elements result in the cost structure."

Cost Structure (Struktur Biaya) menggambarkan seluruh biaya yang harus dibayarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Membuat dan memberikan nilai, memelihara hubungan dengan konsumen dan menghasilkan pendapatan secara keseluruhan membutuhkan biaya. Menghitung berbagai biaya relatif mudah setelah medefenisikan sumber daya kunci, aktivitas kunci dan partnership kunci. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Startup101 : Design Thinking sebagai Solusi Menemukan Ide dan Inovasi

Apa itu Design Thinking?  "Design Thinking is a human-centered approach to innovation that draws from designer's toolkit to integrate the needs of people, the possibilities of technology and requirement for business success." Berdasarkan defenisi di atas, design thinking diartikan sebagai sebuah "framework" yang berfokus untuk mengintegrasikan antara kebutuhan pengguna, kapabilitas teknologi dan bisnis. Dalam proses menemukan Ide atau konsep bisnis, Metode Design Thinking dapat menjadi solusi yang dapat diterapkan, dimana ide yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna atau pelanggan. Design Thinking sendiri pertama diperkenalkan oleh John E. Arnold dalam buku  "Creative Enggineering" (1959) dan L. Bruce Archer dalam buku  "Systematic Method for Designers" (1959). Kemudian pada tahun 1980, Rolf Faster, Profesor Stanford, mempopulerkan konsep Design Thinking sebagai metode tindakan kreatif . Sederhananya Design Thinking  dija

10 Rekomendasi Situs Web Penyedia Jurnal Nasional dan International

Jurnal merupakan publikasi ilmiah yang berisi kumpulan artikel dan pada umumnya terbit secara berkala. Sebelum diterbitkan, artikel-artikel yang masuk dalam jurnal ilmiah umumnya telah dievaluasi dan direvisi oleh tim editor jurnal tersebut. Setelah lolos dari proses revisi, artikel tersebut baru akan diterbitkan menjadi jurnal ilmiah. Proses revisi dan evaluasi ini perlu dilakukan untuk memastikan dan menjaga kualitas dari jurnal yang diterbitkan. Jurnal sendiri merupakan sumber referensi utama bagi para mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian maupun menulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya. Jurnal sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu jurnal nasional dan jurnal internasional. Berikut beberapa rekomendasi situs penyedia jurnal nasional dan internasional yang dapat kamu akses, diantaranya:  Perpustakaan Nasional (Perpusnas)  Situs: http://e-resources.perpusnas.go.id/  Perpustakaan Nasional merupakan situs resmi p

Startup101 : Prosisi Nilai Pelanggan (Product-Market Fit)

  Apa itu Product-Market Fit?  “Product-market fit means being in a good market with a product that can satisfy that market.” -Marc Andreesen Product-plan mendefinisikan product-market fit sebagai konsep dan skenario dimana para pelanggan sebuah perusahaan mau membeli, menggunakan dan menyebarkan informasi tentang suatu produk. Proposisi nilai pelanggan atau product-market fit (PM fit) dirumuskan agar produk yang ditawarkan oleh startup sesuai dengan target pelanggan yang dituju atau produk dapat dibeli oleh konsumen. Pada umumnya startup gagal bukan karena mereka tidak memiliki produk untuk dijual, melainkan karena tidak banyak pelanggan yang mau membeli produk yang ditawarkan.   Cara Mengukur Product-Market Fit Dikutip dari Glints ada beberapa cara untuk mengukur Product-Market Fit , diantaranya: Net Promoter Score (NPS) Net Promoter Score (NPS) merupakan skor yang hasilnya mencerminkan loyalitas konsumen. Untuk mendapatkan angka NPS diperlukan survei langsung ke pelanggan melal